Langkat//SuaraIndonesia.online
Puluhan warga yang didominan berasal dari Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara melakukan aksi penghadangan terhadap truk yang bermuatan melintas, pada Kamis (20/10/22) sekira Jam 11.30 WIB.
Aksi yang dilakukan secara spontanitas itu dilakukan warga pada sopir truk yang melintas membawa material sirtu (Pasir Batu), sawit, CPO (Cruit Palm Oil) dan truk lainnya. Hal itu dilakukan warga berdasarkan spanduk himbauan yang dipasang UPT (Unit Pelaksana Teknis) JJ (Jalan Jembatan) Binjai Dinas Bina Marga Sumatera Utara pada kemarin siang.
Spanduk yang dipasang oleh UPT JJ Binjai itu sebanyak 2 buah disisi atas ujung jembatan bertuliskan “Dilarang Melintas Kendaraan Bermuatan Lebih Dari 8 Ton Karena Kondisi Jembatan Rusak Berat”.
Tak ada pengawasan dari pihak pemerintah terkait himbauan tersebut, sopir truk yang membawa muatan yang diperkirakan lebih dari 8 ton melintas, langsung dilakukan penghadangan dan putar balik oleh warga.
Jaya (40) salah seorang warga yang berada di lokasi saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa penghadangan dilakukan merupakan keperdulian warga terhadap kondisi jembatan yang sangat memprihatinkan.
“Ya kan sudah terlihat jelas spanduk yang sudah dipasang melintang diatas jembatan oleh pihak Dinas UPT JJ, kenapa mereka terus melintas. Disamping keperdulian warga terhadap kampungnya, warga juga ikut membantu pemerintah atas himbauan yang sudah dibuat.” Cetus
Lanjut Jaya, dirinya juga berharap agar pemerintah khususnya dinas terkait jangan hanya sebatas memasang himbauan saja, tetapi dirinya berharap agar pemerintah segera memperbaiki jembatan Sei Air Tenang yang rusak berat itu, sebelum akses lumpuh total.
Ditempat yang sama Izwanda SE M SP selaku PLT Camat Padang Tualang dihadapan masyarakat dan pihak pengusaha bersama Sekretaris Camat Batang Serangan Matius SE dan Kapolsek Padang Tualang AKP Sutrisno SH dan Kepala Desa Suka Ramai Recky Abrar mengatakan, bahwa dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak UPT JJ Binjai terkait kondisi jembatan.
“Setelah saya komunikasi dengan pihak UPT JJ Binjai dihadapan masyarakat, mereka mengatakan akan turun lagi melakukan peninjauan lebih lanjut terkait jembatan ini. UPT JJ Binjai juga memohon agar dipatuhi himbauan ini, agar kendaraan yang muatannya melebihi 8 ton agar tidak melintas di jembatan, karena dikhawatirkan jembatan akan rubuh.” Ujarnya
Sekira Jam 14.30 WIB setelah mendapat penjelasan dari pihak pemerintahan dan kepolisian, warga diperkenankan membubarkan diri dan dihimbau jangan membuat aksi yang melanggar hukum.
• (ROBBY) •