Grobogan Kebanjiran, Dibarengi Matinya TV Analog

Grobogan, Suaraindonesia.online –

Berdasarkan data BPBD Grobogan, banjir akibat luapan Sungai Lusi tercatat menggenangi sebanyak 460 rumah di wilayah Kecamatan Purwodadi. Banjir juga merendam ratusan rumah di Kecamatan Tawangharjo dan Grobogan. Minggu 04/12/2022

Beberapa kecamatan di Grobogan, matinya siaran TV analog dibarengi dengan banjir yang merendam permukiman warga.

Pada Sabtu (3/12) dini hari, pukul 00.00 WIB. Pemerintah resmi menghentikan siaran TV analog di wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

M Nur Cholis (49), warga Jagalan, Purwodadi mengaku kelimpungan akibat banjir setinggi lutut kaki orang dewasa yang menggenangi rumahnya sejak semalam. Belum lagi pengangguran ini harus dipusingkan dengan migrasi sistem siaran televisi analog ke sistem siaran digital atau Analog Switch Off (ASO).

“Lebih baik saya tidak menonton televisi selamanya tidak masalah. Harga STB di Grobogan aja Rp 350.000. Uang dari mana, sedangkan saya masih susah nyari kerja. Sudah jatuh tertimpa tangga”, jelas Cholis yang selama ini merawat adiknya yang terkena stroke, Sabtu siang.

Sementara itu Hendri (39) warga Kemasan, Purwodadi mengatakan pembagian STB gratis bagi rumah tangga miskin di wilayah perkotaan Purwodadi terpantau kurang merata. Aktivis LSM ini menilai pembagian STB sarat akan penyelewengan.

“Setiap RW rata-rata hanya dua orang yang dapat STB. Bahkan ada warga yang sudah pindah domisili masih menerima STB,” ungkap Hendri yang permukiman di wilayahnya terendam banjir Satu meter.

Menyoal keluhan warga kurang mampu yang belum menerima STB gratis. Plt Kepala Diskominfo Grobogan Heru Dwi Cahyono mengatakan penyaluran bantuan STB untuk rumah tangga miskin yang berlangsung sejak awal November sudah rampung 100 persen.

“Dari stok barang sebanyak 52.313 sudah tersalur semuanya,” terang Heru.

“Memang tidak merata kepada semua keluarga tidak mampu. Keluarga tidak mampu jauh lebih besar dari kuota yang diberikan oleh kemenkominfo. Kita usulkan kembali, namun menyesuaikan kuota. Belum ada informasi apakah masih ada kebijakan pembagian STB tahap dua,” pungkasnya.

Diakhir, Heru pun memaklumi menyusul jatah STB dari Kemenkominfo terbatas. Pemkab Grobogan, kata dia, masih berupaya menutup kekurangan jatah STB, tutupnya.

Hendri Agus Haryono/Suaraindonesia.online

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *