Ket foto : foto direkam kruew media ini,Senin (28/08/2023)
Nagan Raya,Aceh|Suaraindonesia.online – Berselancar di dunia maya bagi seorang yang punya kesibukan luar biasa, mungkin butuh waktu ekstra untuk mewujudkannya. Begitu juga Bagi para bagi Para pelayan masyarakat yg terkadang selalu diharapkan mampu bekerja di bawah tekanan (kondisi dan rIsiko kerja yg tinggi) dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan yg maksimal, terutama di IGD.
Kepala Tata usaha (KTU) RSUD Sultan Iskandar Muda (SIM) Nagan Raya di tengah kesibukannya mengurus Administrasi RSUD tersebut beliau menyempatkan dirinya untuk berdiskusi bersama media ini terkait pelayanan kesehatan di RSUD Sultan Iskandar Muda Nagan Raya.
Untuk diketahui saja, Siddiqi Abdul Rahman, SE, M.Sc sebelumnya pernah bertugas di BPMUD, BAPPEDA dan Dinas Pertanahan Kabupaten Nagan Raya, pada saat ini dipercayakan menjabat sebagai Kepala Bagian Tata Usaha (KTU) RSUD SIM Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh.
Mari simak ulasan diskusi kami dalam bincang santai bersama kepala bagian tata usaha
dan juga bersama pejabat bagian fasilitas pelayanan medis Ns.Zulkifli, S.Kep pada RSUD SIM Kabupaten Nagan Raya, terkait pelayanan kesehatan dan sepeti apa penjelasan yuuk…!!! Mari simak agar tidak salah faham.
Saat ditanya terkait pelayan kesehatan di RSUD SIM Kabupaten Nagan Raya tersebut yang akhir-akhir ini acap di perbincangkan ada baiknya kita pertanyakan langsung kepada Kepala Bagian Tata Usaha Siddiq. dianya (red) menjelaskan, ada baiknya kita pahami dulu bersama jikalau masuk IGD agar tidak salah paham. Misalnya, ketika terlihat ada petugas IGD ada yang sedang menggunakan hp, kemungkinan bisa dipastikan petugas sedang berkonsultasi kondisi pasien dan menunggu terapi dari dokter spesialis, bisa jadi melaporkan kondisi anda dan menunggu terapi dari dokter spesialis, ujarnya sambil tersenyum.
Lalu bagaimana jika pasien yang diantar lebih dari 2 orang pendamping tanya kami lagi, Siddiq menuturkan dalam diskusi santai tersebut yang ikut di tambahkan oleh Zulkifli bahwa kalau mendampingi pasien janganlah sampai banyak orang yang ikut masuk, karena pasien tentu membutuhkan kenyamanan, udara yang segar dan tidak berdesakan yang nantinya petugas medis dan perawat bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien, juga nanti bisa membuat bingung petugas mana yang sakit candanya dalam perbincangan tersebut.
Sambungnya lagi, cukup dua orang aja yang menemani seperti keluarga inti dan penanggung jawab yang tahu kondisi pasien agar petugas bisa lebih fokus dalam mendeteksi dan mendiagnosis kondisi pasien emergency untuk dilakukan tindakan lebih lanjut jelas Siddiq. bukannya 1 lebih dari pada cukup, seperti monogami aja, candanya.
Walaupun demikian jelas siddiq di akhir perbincangan tersebut, kalau di IGD belum sempat dilayani, harap bersabar sebentar, dikarenakan Petugas sedang menangani pasien yang diprioritaskan tingkat emergency nya, karena di IGD sistemnya TRIASE siapa yang gawat darurat yang didahulukan untuk dilayani, bukan siapa yang datang duluan yang harus dilayani terlebih dahulu, tutup Siddiq sambil menikmati kopinya.
Sebelum ngobar harmonisasi bubar, beliau turut menyampaikan bahwa jika ada pasien dan keluarga yang butuh informasi dan atau merasa ada hal yang tidak berkenan dengan pelayanan petugas, RSUD SIM telah menyediakan saluran dan ruangan untuk petugas khusus di bagian pusat informasi dan pengaduan pasien (PPIP) untuk di tindak lanjuti oleh bagian yang berkompetensi, atau dapat langsung menghubungi contact person sdr. Rillo di nomor HP. 0812-6225-9090, tutupnya..
Koresponden : Muhammad Adhar