Banyuwangi,- Seblang Bakungan merupakan sebuah tarian magis yang dibawakan oleh seorang wanita tua dalam kondisi kehilangan kesadaran.Tariannya yang penuh energi dan diiringi alunan musik tradisional Banyuwangi yang selalu menjadi daya tarik bagi para pengunjung.
Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, (23/6/2024), melaksanakan ritual adat seblang yang di selenggarakan di balai sanggar.Ritual mistis Seblang Bakungan ini sendiri sudah berlangsung selama ratusan tahun silam.Kali ini, mbah Isni (52) yang menjadi penari seblang yang mengantikan mbah Isah yang sekarang ini kondisi fisiknya tidak memungkinkan lagi untuk menarikan ritual adat ini.
Prosesi ritual, diawali dengan berziarah ke makam leluhur seblang yakni Buyut Witri untuk memohon restu dan kelancaran acara.Kemudian, dilanjutkan ke sumber mata air, yang dipercaya menjadi tempat air penawar. Disana penari membasuh diri dan wudhu, serta mengambil air, yang nantinya digunakan sebagai penawar ketika penari selesai menarikan tari Seblang.
Sebelum acara ritual seblang berlangsung, masyarakat bakungan dalam hal ini melantunkan doa di masjid.Seusai magrib, lampu di matikan dan para pemangku dari beberapa lingkungan berkeliling ider bumi memutari wilayah Kelurahan membawa obor sambil melantukan sholawat.Selesai ider bumi, lampu di hidupkan masyarakat bakungan langsung melaksanakan selamatan kampung, setiap rumah mengeluarkan makanan khas using pecel pitik, di makan bersama sama di pinggir jalan sepanjang jalan kelurahan hingga balai sanggar, sembari berdoa demi kelancaran dan di jauhkan dari balak, semoga allah meridoi.
Saat diwawancarai, Ketua Adat Bakungan, Heri Purwoko mengatakan, tradisi ini digelar setiap satu minggu setelah hari raya Idul Adha.Kami selaku pemangku adat senangtiasa melaksanakan tradisi warisan nenek moyang yang sudah ada turun temurun hampir ratusan tahun yang lalu.Ritual ini, juga sebagai tolak balak kampung agar masyarakat bakungan selalu diberi kelancaran dan keberkahan dalam menjalani kehidupan.katanya dihadapan suaraindonesia.online
Setelah isya, prosesi ritual seblang dilaksanakan dengan diawali sambutan dari Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani, menyampaikan bahwa tradisi adat seperti seblang ini harus di lestarikan, dijaga dan dirawat agar tidak punah dan tradisi ini bisa menjadi identitas jati diri wilayah kampungnya.Acara ritual adat seperti ini yang banyak diminati, yang bisa mendatangkan banyak orang, entah itu dari lokal maupun wisatawan domestik maupun mancanegara, yang nantinya bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).Maka, setiap acara festival maupun adat, saya menekankan harus ada pedagang UMKM dari masyarakat lokal yang di koordinir oleh Kelurahan ataupun Desa, karena acara tradisi seperti ini bisa menambah peningkatan ekonomi dalam kesejateraan keluarga.ungkapnya
Seusai sambutan Bupati Ipuk langsung membuka tradisi ritual seblang yang di saksikan tamu undangan dan masyarakat yang hadir dalam prosesi ritual adat.
Setelah itu, acara ritual di awali dengan prosesi adu ayam antara orang using dengan orang Bali.S eusai itu, langsung mbah Isni keluar dari rumah yang di dampingi cantrik laki laki dan perempuan, kondisi tubuh sudah dalam kondisi tidak sadar.Lalu, di arak menuju singgah sana seblang yang berada di depan balai sanggar.
Habis itu, dengan lantunan musik tradisional dan gending khas seblang, mbah Isni menari mengikuti irama lantunan lagu dengan mata terpejam. Dalam ritual ini, lagu yang di mainkan untuk mengiringi mbah Isni menari sebanyak 13 lagu dengan lirik berbahasa using.
Sesusai lagu terakhir selesai, mbah Isni duduk di singgah sana, lalu di siram air suci untuk menyadarkan.Setelah sadar dan mata terbuka penari seblang langsung di bawa kembali di rumahnya. Setelah itu, masyarakat sontak berebutan mengambil ornamen seblang yang berupa buah buahan untuk di bawa pulang.Dalam hal ini, masyarakat bakungan meyakini apabila bisa membawa pulang buah buahan itu, pasti mendapat keberkahan dan di lancarkan segala sesuatunya.
Pewarta: Ganda
