Redaksi: Rahman.Permata
Manokwari – Fenomena ilegal mining yang berlokasi di Masni Manokwari Provinsi Papua Barat sampai sekarang ini belum juga ada habisnya. Terkait penambang yang melakukan aktivitas dengan menggunakan alat berat jenis excavator sudah beberapa kali di tertibkan oleh Polda Papua Barat dan Polresta Manokwari.
Pekerja tambang emas ilegal sudah beberapa kali dilakukan penyisiran, terakhir pihak Polresta Manokwari menangkap 33 tersangka pelaku ilegal mining sampai ke mijau hijau dan sekarang masih mendekam di balik jeruji Lapas Manokwari.
Ketua LSM Wadah Generasi Anak Bangsa (WGAB) Yerry Basri Mak siang tadi melalui Via Whatsapp kepada media ini Selasa (10/10/2023) menyampaikan, kegiatan yang kerap dilakukan oleh penambang emas ilegal sudah dari dulu, dan sudah beberapa kali di lakukan penyisiran dan penertiban oleh Aparat Penegak Hukum ((APH).
“Kita tidak bisa menyalahkan Aparat Penegak Hukum dalam hal ini Kapolda Papua Barat Irjen Polisi Daniel Tahi Monang Silitonga, SH, yang harus di salahkan itu para penambang emas ilegal yang dari dulu tidak pernah mematuhi hukum meskipun sudah beberapa kali dilakukan penyisiran oleh pihak kepolisian, ” kata Yerry.
Menurut Yerry, baiknya masyarakat yang mempunyai hak wilayah masing masing bisa kelolah hasilnya dengan cara manual atau menggunakan alat tradisional.
“Silahkan saja masyarakat melakukan penambangan, asalkan secara tradisional jangan melakukan dengan menggunakan alat moderen agar tidak merusak lingkungan sekitar, ” ucapnya.(Rudi)
