Tak Terima Diberhentikan Sepihak, Ketua TPK Ketahanan Pangan Pulo Belen Ingatkan Pj. Kepala Kampong Jangan Pecah Belah Warga

ACEH – Untuk kesekian kalinya Kampong Pulo Belen, Kec. Sultan Daulat, kita Subulussalam dibawah kepemimpinan Penjabat ( Pj ) Yasin, S.Pd., M. Pd mendapat kecaman dari warganya ulah dugaan kebijakannya yang dinilai melahirkan kontrofersial, kali ini beliau dituding dengan dugaan Mengadu domba warga, Minggu ( 31/8/2025 )

Pulo Belen yang dihuni mayoritas memiliki ikatan darah satu sama lain ( kekeluargaan ) kini harus terbelah akibat digantinya Tim Pelaksana Kegiatan ( TPK ) Ketahanan Pangan digantikan oknum yang masih saudara TPK sebelumnya;

Suparman melalui telepon seluler menyatakan sikap keberatan atas penggantian dirinya dan 2 anggotanya dari pengurus TPK Ketahanan Pangan tanpa pemberitahuan sebelumnya dengan menunjuk penggantinya masih saudaranya tanpa melalui Musyawarah dan pemilihan secara aklamasi seperti sebelumnya;

Kami sejak awal menjalankan Usaha desa bergerak dibidang pengembangan ternak sapi tersebut dengan kesepakatan bagi hasil, ujar Suparman. Sekarang dari beberapa lembu itu sudah hamil dan menunggu melahirkan anak, tidak mungkin kami terima begitu saja hasil jerih payah kami dialihkan kepada pengurus baru tanpa kesepakatan sebelumnya, tambahnya kesal

Menyikapi pernyataan Suparman dan David mantan pengurus TPK Ketahanan Pangan tersebut, Yasin, S.Pd., M.Pd Pj. Kepala Kampong Pulo Belen membantah dan mengatakan bahwa kebijaknya mengganti pengurus TPK itu sudah melalui tahapan.

Kami menilai Pengurus TPK sebelumnya kurang serius dalam menjalankan tugas, lalai, hingga berimbas merugikan masyarakat luar desa, ujarnya. Kami sudah meminta mereka datang kekediaman kami baik melalui telepon bahkan kami temui sendiri untuk menyampaikan agar lembu ketahan pangan itu diurus baik – baik supaya tidak mengganggu tanaman warga, namun tidak juga di indahkan;

Berselang 1 ( satu ) Minggu tejadilah lembu desa memakan tanaman jagung warga Kampong lain ( Suka Maju ), akhirnya kami selaku pimpinan Kampong juga yang harus mengganti ruginya, tambahnya.

Kebijakan kami mengganti TPK sudah lama kami pertimbangkan sejak adanya desakan Tim Rabbani, namun kami tetap mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya, kata Yasin. Akhirnya, dengan kejadian lembu makan tanaman warga, tidak mengindahkan arahan pimpinan, kami dengan berat hati harus mengganti TPK lama dengan TPK baru;

Terkait prasangka adanya niat kami memecah belah warga itu tidak benar, kata Yasin. Memang saat ini di Kampong Pulo Belen itu terjadi Pro – Kontra, antara kubu Mantan Penjabat sebelumnya ( Ustadz Saifuddin ) dan Kubu Pj. Kepala Kampong sekarang yakini saya Ustadz Yasin, S.Pd., M.Pd, katanya lagi. Tapi siapa lagi yang kami pilih, sudah pastilah harus warga Kampong itu juga karena mayoritas penghuninya memiliki pertalian darah, tutup Yasin

Berselang beberapa jam sebelum berita ini di tayang ke publik, Mantan ketua TPK Suparman menambahkan Yasin Pj. Kepala Kampong Pulo Belen itu berbohong atas pernyataannya pernah memanggil kami ke kediamannya atau menelepon nya guna membicarakan persoalan Usaha lembu desa itu, katanya. Untuk diketahui, sebenarnya kami selaku TPK pernah meminta waktunya membahan persoalan ini, namun Pj menolak, apa lagi menelepon kami, tidak pernah sama sekali, Katanya lagi. Kalau pun kami ketemu, itu secara kebetulan berpaspasan di jalan, tegas Suparman;

Terkait lembu desa memakan tanaman warga Kampong tetangga, itu memang benar, namun disitu bukan lembu desa saja, ada lembu warga bergabung disaat itu. Katanya menyangkal;

Agar persoalan ini tidak berlarut – larut dan terjadi keretakan berkepanjangan ditengang – tengah keluarga besar kami, kami minta agar Yasain Pj. Kepala Kampong Pulo Belen segera menyelesaikan hak kami yang telah mengurus usaha ternak desa itu sejak awal hingga kini, pinta mantan ketua TPK Ketahanan Pangan itu.

Pewarta : Sabirin Siahaan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *