Pewarta:Rachman P
Manokwari -Isu akan dilakukan penyisiran oleh Polda Papua Barat di lokasi tambanng emas ilegal, terpantau oleh awak media ratusan alat berat jenis exavator milik pengusaha, turun berentetan di bendungan Prafi.
Rantusan alat berat jenis exavator yang terlihat jelas turun dari lokasi tambang menjadi pertanyaan bagi salah satu perempuan yang bernama nova lumingkewas yang suaminya di tangkap oleh Polda Papua Barat dengan kasus ilegal mining pada bulan april.
“Saya heran dengan Kepolisian Daerah Papua Barat, terlihat jelas para penambang ilegal turun dari lokasi tambang bersama ratusan exavator, namun tidak ada yang di tangkap, ” kata Nova kepada awak media melaui via pesan WatsApp. Rabu, (04/11/2022)
Menurut Nova bahwa informasi akan dilakukan penyisiran oleh Polda Papua Barat sudah di ketahui oleh big bos tambang.
“Informasi penyisiran sudah di bocorkan duluan kepada big bos tambang, sehingga semua exavator di turunkan, nanti kalau sudah turun semua, di waktu akan di lakukan penyisiran di lokasi tambang kegiatan sudah tidak ada lagi, “Ujar Nova
Lanjut Nova, jika Aparat Kepolisian benar – benar ingin menangkap pelaku ilegal mining mereka semua tinggal di SP, dan di sana bisa terlihat exavator yang terparkir, jangan cuma suaminya saya saja yang di tangkap.
“Sudah jelas hukum di wilayah papua barat tebang pilih, orang kecil yang kerja dengan manual untuk menghidupkan keluarga di tangkap, sedangkan big bos yang menggunakan alat berat tidak di tangkap, padahal terlihat sangat jelas ratusan exavator yang turun dari lokasi tambang karena informasi akan ada penyisiran, namun tidak di tindaki oleh aparat kepolisan, diduga big bos ada main mata dengan aparat kepolisian, “bebernya
Kapolda Papua Barat Irjen Daniel Tahi Silitonga SH. M.A dan Kapolres Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom saat di kofirmasi melaui pesan WastApp pada tanggal 2-11-2022 terkait alat berat yang turun dari lokasi tambang, belum juga ada jawaban.(red)