Suaraindonesia.online — Puasa Dzulhijjah, terutama pada sepuluh hari pertama, memiliki keutamaan yang luar biasa karena merupakan waktu yang sangat istimewa di mata Allah SWT. Keutamaan tersebut meliputi pahala yang berlipat ganda, penghapusan dosa, dan persiapan spiritual menjelang Idul Adha. Informasi ini disampaikan Pimpinan Yayasan Baiitul Muarrif Kota Subulussalam Tgk. Agustari Husni, S.Pd.I., M.Pd, di Kompleks Yayasan yang di Pimpinnya, Minggu, (25/05/2025).
Tgk. Agustari Husni, S.Pd.I., M.Pd menjelakan beberapa keutamaan puasa Dzulhijjah diantanya.
“Pahala yang Berlipat Ganda, Rasulullah SAW bersabda bahwa amal shalih yang dilakukan di sepuluh hari pertama Dzulhijjah sangat dicintai oleh Allah dan pahalanya dilipatgandakan”.
“Penghapusan Dosa, Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang”.
“Persiapan untuk Idul Adha, Puasa Dzulhijjah merupakan bagian dari persiapan spiritual menjelang Idul Adha, yaitu dengan mendekatkan diri kepada Allah dan mempersiapkan diri untuk ibadah di hari raya”.
“Mendekatkan Diri kepada Allah, Berpuasa dapat membantu seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kesabaran serta keikhlasan dalam beribadah”.
“Pahala Setara Jihad Fi Sabilillah, Puasa Dzulhijjah dianggap memiliki pahala yang setara dengan jihad fi sabilillah”.
“Doa Mustajab, Berdoa dalam keadaan puasa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) diyakini akan dikabulkan oleh Allah”.
“Terbebas dari Siksa Neraka, Hari Arafah merupakan hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari siksa api neraka”.
“Dan Pahala Berpuasa Satu Tahun, Puasa di sepuluh hari pertama Dzulhijjah dianggap setara dengan puasa satu tahun sunnah”, terang Tgk Agustari Husni, S.Pd.I., M.Pd yang juga Pj Keuchik Kampong Pulo Kedep, Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam tersebut.
Ia juga menjelaskan, Pesan yang tersirat dalam puasa Dzulhijjah adalah pengingat akan pentingnya bersyukur atas nikmat Allah, pengendalian diri, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa juga mengajarkan untuk peduli terhadap sesama dan meningkatkan ketakwaan, imbuhnya mengakhiri. (***).
