Manokwari – Aktivis Pegiat Anti Korupsi Tanah Papua Rafael Ood Ambrauw
berharap agar Polda Papua Barat membentuk tim mengusut aliran dana dari Pengusaha tambang ilegal di Manokwari yang diduga libatkan oknum kepolisian dan Koordinator Lapangan
“Diduga ada keterlibatan oknum kepolisian, seperti yang disampaikan oleh Koordinator Lapangan Suroso kepada sejumlah wartawan
Pendapat dari Aktivis Pegiat Anti Korupsi selain meminta aparat penegak hukum dan Pemda agar tutup areal pertambangan di Manokwari , ada hal menarik yang menjadi perhatian serius yaitu keterlibatan aliran dana dari Pengusaha Tambang melalui koordinator Lapangan diduga atas Petunjuk anggota Polisi
Ia menambahkan penyebutan memberikan sejumlah uang dari sejumlah Pengusaha Tambang Ilegal atas Petunjuk dan suruan dari oknum aparat tersebut tidak dianggap biasa saja.
“Ini adalah tuduhan yang sangat serius, dan kami mohon kepada Polri Kapolda untuk mengusut secara menyeluruh dan terbuka segala tudingan dan tuduhan itu,” tegas
Demi menjaga marwah dan kehormatan institusi sebaiknya hal ini diseriusi.
Iapun menambahkan bahwa ketegasan dan komitmen dari Polri dan seluruh pemangku kepentingan (penentu kebijakan) sangat diperlukan dalam kondisi ini.
Rafael menilai apakah permasalahan penertiban alat berat di lokasi tambang Manokwari sudah tidak bisa dilakukan lagi oleh aparat Polresta setempat.
“Kiranya Polda Papua Barat mungkin bisa membentuk Tim Khusus menyelidiki adanya dugaan aliran uang dari Pengusaha; melalui dan atas suruan Oknum Aparat Penegak Hukum dengan segera memanggil dan memeriksa Koordinator Lapangan yaitu Suroso sebagai Pengusaha Tambang ,” jelasnya
Dijelaskan ada beberapa Para pengusaha tambang ilegal di Manokwari yang diungkapkan Suroso memberikan uang Suap semunya bertempat tinggal di SP Prafi (tim)