Masyarakat Minta Gubernur dan Bupati Kabupaten Nabire Perkuat Tata Kelola Dranaise dan Membantu Warga Yang Menjadi Korban Banjir 

 

 

Redaksi: Rahman.Permata

Nabire – Bencana banjir telah menjadi mimpi buruk yang tak berkesudahan bagi warga di Distrik Teluk Kimi, Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Puncaknya, warga di Kampung Samabusa, khususnya RT 004, RW 002 kini hidup dalam ketakutan karena hujan sekecil apapun sudah cukup untuk memicu banjir besar yang merenggut harta benda dan ternak mereka.”minggu (19/10/2025).

​Kondisi kritis ini diungkapkan dalam dua suara kepemimpinan masyarakat: M. Irwandi Suleman (Bamuscam Samabusa) dan Burhanton Sulaiman (Ketua RT 004/002).

​Ketua RT 004, Burhanton Sulaiman, mengungkapkan bahwa hampir seluruh warganya—yang disebutkan mencapai 3.186 KK di wilayah tersebut—terkena dampak.

​”Walaupun hujan kecil sekecil apapun, tetap kami terdampak banjir. Masyarakat punya piring makan, semuanya habis. Apalagi ternak-ternak yang di belakang, kasihan,Kadang mati, mereka serba bingung, pemerintah harus sigap tangani banjir ” tutur Irwandi Suleman, mewakili jeritan pilu warga.

​Warga kini serba bingung harus tidur di mana dan bagaimana membersihkan sisa banjir. Burhanton menjelaskan bahwa masalah utama adalah drainase yang tersedia tidak cukup untuk menampung volume debit air yang keluar akibat curah hujan.

​Sebagai upaya darurat, Ketua RT 04 dan warganya sementara hanya bisa melakukan pembersihan-pembersihan selokan. Namun, ini jelas bukan solusi permanen.

​Desakan kepada Gubernur dan Bupati 

​Menyikapi bencana yang bersifat kronis ini, Bamuscam Samabusa dan Ketua RT 04 kompak mendesak Pemerintah Daerah untuk segera mengambil tindakan.

​Surat permohonan yang ditujukan kepada Bupati Nabire dan Gubernur Papua Tengah bukan sekadar meminta bantuan kemanusiaan darurat, tetapi juga menuntut adanya solusi jangka panjang dan permanen.

​”Kami memohon bantuannya dari Kabupaten dan Provinsi untuk melihat kami dan meringankan beban-beban kami,” tegas Irwandi.

​Secara spesifik, Ketua RT Burhanton Sulaiman memohon langsung kepada Bapak Bupati Mesak Magai untuk melihat jeritan warga di RT 004 RW 002.

​Masalah banjir kronis ini diduga kuat bersumber dari buruknya sistem drainase, pendangkalan sungai, atau tata kelola air yang tidak memadai. Masyarakat berharap, kebijakan dan tindakan nyata dapat segera diterapkan, sehingga warga Teluk Kimi khususnya warga lokasi samabusa dapat hidup tenang tanpa dihantui ketakutan setiap kali langit mulai menurunkan hujan.

(ARM)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *