Keutamaan Isra Mi’raj adalah Penguatan Iman dan Keyakinan kepada Allah SWT, Berikut Penjelasan Abu Muda Tgk. Agustari Husni

Ket foto : Abu Muda Tgk. Agustari Husni, S.Pd.,M.Pd saat menjelaskan keutamaan Isra'Mi'raj kapada Jama'ah. Foto direkam, Minggu (26/01/2025).

Suaraindonesia.online — Keutamaan Isra Mi’raj adalah untu Penguatan Iman dan Keyakinan kepada Allah SWT, Isra Mi’raj merupakan peristiwa luar biasa yang mengandung banyak hikmah dan pelajaran berharga bagi umat Islam. Tujuan utamanya bukan hanya menerima perintah shalat lima waktu, tapi juga memperlihatkan tanda-tanda kebesaran Allah kepada Nabi Muhammad SAW serta menguatkan beliau dalam mengemban tugas kenabian.

Peristiwa ini memberikan kesempatan bagi Nabi Muhammad saw. untuk menyaksikan sebagian dari tanda-tanda kebesaran Allah Swt., memperkukuh iman, dan menegaskan kenabian beliau. Dalam makna yang

Bacaan Lainnya

Keutamaan Isra Mi’raj adalah untuk
Penguatan Iman dan Keyakinan kepada Allah SWT, Isra Mi’raj merupakan peristiwa luar biasa yang mengandung banyak hikmah dan pelajaran berharga bagi umat Islam. Tujuan utamanya bukan hanya menerima perintah shalat lima waktu, tapi juga memperlihatkan tanda-tanda kebesaran Allah kepada Nabi Muhammad SAW serta menguatkan beliau dalam mengemban tugas kenabian.

Peristiwa ini memberikan kesempatan bagi Nabi Muhammad saw. untuk menyaksikan sebagian dari tanda-tanda kebesaran Allah Swt., memperkukuh iman, dan menegaskan kenabian beliau. Dalam makna yang lebih luas, Isra Mi’raj mengajarkan umat Muslim tentang kehormatan Masjidil Aqsa dan keberkahan yang ada di sekitarnya.

“Peristiwa Isra Mi’raj merupakan bukti kebesaran Allah SWT, yakni perjalanan Nabi Muhammad dari Mekkah ke Yerusalem dan naik ke langit ketujuh dalam waktu semalam merupakan hal yang tidak mungkin terjadi menurut logika manusia. Hal ini hanya dapat terjadi atas Kuasa Allah SWT”, tutur Abu Muda Tgk. Agustari Husni, S.Pd.I.,M.Pd
Saat berdiskusi bersama awak media ini terkait Keutamaan Isra Mikraj, usai melakukan Pengajian di TPA Baitu Muarrif Gampong Pulo Kedep, Kota Subulussalam, Minggu (26/01/2025).

Ia menjelaskan, Peristiwa Isra Mi’raj dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya hambatan dan gangguan yang dialami Nabi Muhammad Saw. dalam mendakwahkan agama Islam di kota Makkah. Kaum kafir Quraisy bertambah ancamannya kepada Rasulullah Saw. Ketika istri dan paman beliau, Khadijah dan Abu Thalib meninggal dunia, ujar Tgk. Agus.

Isra Mi’raj adalah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Sebab, pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.

“Peristiwa ini memberikan kesempatan bagi Nabi Muhammad saw. untuk menyaksikan sebagian dari tanda-tanda kebesaran Allah Swt., memperkukuh iman, dan menegaskan kenabian beliau. Dalam makna yang lebih luas, Isra Mi’raj mengajarkan umat Muslim tentang kehormatan Masjidil Aqsa dan keberkahan yang ada di sekitarnya”, sebut Abu Muda tersebut.

“Isra Mi’raj juga memiliki keutamaannya, yakni:
Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dalam waktu 1 malam.
Turunnya perintah sholat 50 waktu.
Allah meringankan dari 50 waktu menjadi sholat 5 waktu”, ucap Tgk. Agus.

“Bagi seorang muslim, sudah seharusnya menerima berita tentang kisah isra’ dan mi’raj serta mengimani tentang kebenaran kejadian tersebut. Selain itu tidak menolak berita tersebut atau mengubah berita tersebut sesuai dengan kenyataannya.
Ia menyebutkan, pelajaran pertama yang bisa diambil dari peristiwa Isra’ Mi’raj adalah bukti Allah memberikan kemuliaan dan keistimewaan kepada kekasihnya, Nabi Muhammad. “Pertama, Isra’ Mi’raj adalah kemuliaan dan keistimewaan dari Allah kepada hambanya tercinta, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa”, sambungnya.

Dikatannya, Dapat disimpulan, Isra Mi’raj menjadi saksi atas sifat ajaib misi Nabi Muhammad dan kebenaran spiritual yang dalam dalam tradisi Islam. Ini menjadi sumber inspirasi bagi kaum beriman, mengingatkan mereka akan rahmat yang tak terbatas dan bimbingan Allah, sebagaimana tercermin melalui kehidupan dan pengalaman Utusan-Nya, terangnya.

“Makna dari peristiwa itu bahwa seseorang yang dipanggil pasti mempunyai misi tertentu untuk dijalankan. Jika peristiwa ini diyakini sebagai peristiwa penting, maka yang menjadi esensi dalam peristiwa penting tersebut adalah kewajiban sholat”, jelas Abu Muda tersebut.

Hikmah yang bisa kita ambil dari peristiwa Isra Mi’raj adalah
“Isra Mi’raj bukan sekadar peristiwa sejarah, melainkan pengingat bagi kita semua untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT, meyakini pertolongan-Allah SWT di setiap ujian, dan menjalani hidup dengan hati yang lapang dan penuh kasih sayang kepada sesama”,imbuh Abu Muda Tgk. Agustari Husni, S.Pd.,I.,M.Pd. yang juga Pengurus PERTI Kota Subulussalam.

 

Redd//

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *