NABIRE – Kepolisian Resor (Polres) Nabire mengawal jalannya aksi demonstrasi pencari kerja (pencaker) dengan kode R yang berlangsung di halaman kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Papua Tengah, Bandara Lama, Senin (15/9/2025).
Aksi yang dipimpin Ketua Koorlap Pencaker Kode R Papua Tengah, Yusak Nawipa, ini diikuti sekitar 150 orang perwakilan dari delapan kabupaten. Kegiatan berjalan aman, tertib, dan kondusif hingga sore hari.
Para peserta menyuarakan tuntutan terkait keadilan dalam rekrutmen tenaga kerja, khususnya hak-hak Orang Asli Papua (OAP) agar diprioritaskan dalam penerimaan formasi kerja di daerah.
Menurut Nawipa, perjuangan ini sudah berlangsung selama 11 bulan tanpa adanya respons yang memuaskan dari pihak BKPSDM. Karena itu, massa melakukan aksi sejak pagi hingga sore hari dengan tujuan menyampaikan aspirasi mereka langsung kepada pemerintah provinsi.
“Perjuangan ini penting demi kelayakan hidup dan kesempatan kerja bagi OAP. Yang hadir hari ini bukan hanya anak muda laki-laki, tetapi juga para ibu rumah tangga. Mereka datang karena merasa hak mereka diabaikan,” tegas Nawipa.
Kapolres Nabire AKBP Samuel D. Tatiratu, S.I.K. memimpin langsung pengamanan aksi didampingi Wakapolres, Kabag Ops, Kasat Intel, serta jajaran perwira dan personel Polres Nabire. Ia menegaskan bahwa penyampaian aspirasi masyarakat masih dalam batas wajar.
“Sejak pagi sekitar pukul 07.30 massa sudah berkumpul menyampaikan aspirasi mereka. Dinamika di lapangan memang ada, namun secara umum masih tertib dan aman. Situasi hingga sore ini tetap terkendali,” ujar Kapolres.
Dalam aksinya, para pencaker menyuarakan tuntutan terkait keadilan, masa depan, serta kesempatan kerja yang mereka harapkan kepada pihak BKPSDM Papua Tengah. Kapolres menegaskan bahwa Polres Nabire memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat sesuai prosedur yang berlaku.
Melalui diskusi yang berlangsung secara humanis, tampak jelas pihak kepolisian bersama pencaker Kode R bersepakat menjaga ketertiban sehingga aksi dapat berlangsung kondusif hingga selesai.
“Kami menghargai aspirasi saudara-saudara kita. Polisi hadir untuk mengawal agar penyampaian pendapat berjalan aman dan tertib. Diskresi kepolisian kami terapkan secara persuasif agar tidak terjadi pelanggaran hukum,” tambahnya.
Kapolres juga menyampaikan harapannya agar masyarakat tetap menjaga ketertiban apabila ada aksi lanjutan di kemudian hari. “Harapan kami, apa yang mereka sampaikan dapat ditindaklanjuti pemerintah sesuai mekanisme, sehingga aspirasi dapat diterima dengan baik,” pungkasnya.
Usai massa membubarkan diri sekitar pukul 17.55 WIT, Kapolres Nabire memimpin apel gabungan pasukan pengamanan. Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan personel dalam menjaga stabilitas serta kondusivitas keamanan wilayah. (Red)






