Jayapura – Judi rolet 303 dilokasi pasar Yotefa dan Tanah hitam milik lelaki berinisial “AN” belum juga tersentuh hukum, padahal lokasinya terbuka dan berdekatan Polsek setempat.
Dari pantauan media ini aktivitas haram tersebut dilakukan dari sore hingga tengah malam, bahkan saat berita ini dipublikasikan kegiatan perjudian rolet di Tanah hitam lagi sementara diputar.
Jelas mengundang tanya warga sekitar sebab kurang lebih 5 bulan permainan judi rolet ini belum juga mendapat respon hukum Polsek Abepura dan semakin hari semakin meresahkan, lagi semakin mengganggu kenyamanan dan pandangan.
Hal ini dibenarkan oleh seorang perempuan yang tidak mau namanya diberitakan, ia wanita tadi menyampaikan ketidaksukaannya terhadap permainan yang sangatlah bertolakbelakang dengan ajaran agama, yang mana menuntut kerja keras demi menafkahi hidup.
Akan tetapi dengan adanya permainan haram ini membuat perlahan budaya kerja keras tidak lagi terlihat, disana nampak ketergantungan melekat herat. Mereka para pria yang adalah tulangpunggung keluarga seharian penuh bersantai tidak lagi banting tulang.
” Saya selalu bertanya ini barang kenapa belum juga ditutup, kenapa belum diobrak abrik petugas Polsek, tidak mungkin kalau mereka APH Polsek Abepura tidak mengetahui. Saya yakin ada semacam pembiaran makanya Bos judi rolet itu dan anak buahnya masih duduk santai dimeja sana, kalau tidak pasti sudah lama dibubarkan itu barang,” ujarnya.
Ia juga meminta kepada Kapolresta kota Jayapura agar segera meringkus dan menangkap pelaku utama atau bigbosnya rolet karena dengan beraninya menjalankan bisnis illegalnya untuk mempengaruhi masyarakat.
” Bapak Kapolsek Abepura kami minta hari ini juga datang dan bubarkan serta tangkap semua oknum-oknum penjahat rolet ini. Ini pekerjaan iblis jangan dibiarkan karena nanti jadi kebiasaan buruk yang akan terbawa terus. Bapak-bapak ini saya perhatikan tidak lagi duduk bicarakan Firman, tetapi setiap hari hanya Judi dan Judi yang jadi topik hangat mereka, sungguh memalukan..!,” pintanya.(Tim)
