Suaraindonesia.online
ACEH – Kampong Tanjung Betik, Kec. Gunung Meriah, Kab. Aceh Singkil menuai sorotan publik usai dituding Nasa (nama panggilan) salah seorang Tokoh Masyarakat ( Tomas ) desa setempat dan melaporkan dugaan kepala desa nya Amsar (nama panggilan) bermain anggaran hingga merugikan keuangan negara dan warga, Sabtu (29/12/2024)
Berikut pemaparan singkat Tomas desa setempat, ” 1. Menelan dana hingga 150 juta lebih, pembuatan sumur bor 2 tower sejak awal 2024 tidak mengaliri rumah warga hingga kini, 2. Hasil BUMDes tidak terlihat sejak tahun 2019 bahkan pihaknya menduga kebun kelapa sawit seluas 1,5 Ha yang dibeli dari uang desa senilai 200 juta lebih dikuasai oleh keluarga Kades. Selain itu kades juga menggunakan sebagian lahan kebun Bumdes tersebut tempat Pabrik Sagu dengan menebang beberapa pohon kelapa sawit tanpa kesepakatan dengan warga desa, 3. Dana BLT belum tersalur hingga pertengahan Desember 2024″. Ujar Nasa
Disamping itu Tomas tersebut juga memaparkan rasa kecewanya atas kepemimpinan Amsar selama jadi Kades Tanjung Betik, pihaknya menuding Kades berbuat sesuka hatinya terhadap tatanan desa dan pengelolaan dana desa. Gaji peranangkat desa tidak terbayar, kantor desa non aktif, perangkat desa dari kalangan keluarga besarnya, dan banyak lainnya yang menurutnya tidak sesuai dengan tatanan desa seperti desa – desa lain pada umumnya, keluhnya
Terkait Bumdes, Sumur bor, BLT, dan Gaji perangkat desa, berikut penjelasan Sekdes via telepon seluler, ” Mengenai hasil Bimdes kami Kirnok ( nama panggilan ) Sekdes tidak pernah menerima laporan dari pengurus Bumdes, namun benar pabrik sagu itu diatas tanah kebun Bumdes (tidak mengatakan milik siapa), dan tidak ada penebangan pokok kelapa sawit dilokasi pabrik itu;
Mengenai program Sumur bor 2024, sekdes membenarkan dananya mencapai 150 juta lebih denga pekerjaan 2 Tower lengkap tong air serta pengeboran sedalam 100 meter. Untuk pengaliran airnya ke rumah warga memang belum, karena dananya hanya sebatas Tower dan Pengeboran itu, jelasnya. Mengenai BLT sambung Kirnok, memang belum tersalurkan hingga pertengahan Desember, namun itu pasti disalurkan sebelum akhir tahun 2024 ini. Sedangkan tentang Honor perangkat desa, sudah pastilah dibayar”, pungkas Kirnok Sekdes Tanjung Betik. Hingga berita ini naik ke redaksi, pihak media ini belum berhasil mendapat klarifikasi dari Amsar Kades setempat.
Pewarta : Sabirin Siahaan