Banyuwangi,- Peringatan ke-40 Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2024 sebagai bentuk penghormatan, pengawasan dan perlindungan anak, agar generasi muda bangsa bisa terlindungi dari hal hal yang negatif.
Maka dari itu, Pemerintah dan semua kalangan wajib mencetak sumber daya manusia (SDM) anak yang cerdas dan berkualitas, demi untuk mewujudkan generasi muda emas di tahun 2045 mendatang.
Di moment (HAN) 2024,(23/7/2024) pemerhati anak dari Banyuwangi Selamet Solichin Yang biasa akrab disapa Mbah Semar yang juga selaku Owner dari salah satu media angkat bicara, mengatakan bahwa di Indonesia, jumlah penduduk usia anak hampir mencapai sepertiga dari total penduduk Indonesia, yaitu sebanyak 28,8 persen atau 79,8 juta anak.Dari seluruh penduduk anak tersebut, hanya 84,7 persen yang masih memiliki orang tua.Sementara sedikitnya 4,7 juta anak sudah tidak lagi hidup dengan kedua orang tuanya.
Selain itu, di tengah masyarakat, kita juga melihat banyak anak yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak dan ada yang putus sekolah karena ekonomi keluarga yang sulit, juga terdapat anak-anak yang berhenti dari sekolah karena berbagai alasan.
“Ada anak-anak yang terpaksa harus bersekolah dalam kondisi yang memprihatinkan, bahkan tidak jarang yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari”,katanya
Mbah Semar menerangkan bahwa hal ini tantangan bagi kita semua dalam upaya mencetak SDM generasi muda yang berkualitas untuk menuju Indonesia Emas 2045.Ini adalah PR Pemerintah, wajib untuk mencerdaskan anak bangsa dan jangan sampai ada yang tidak melanjutkan pendidikan hanya karena faktor ekonomi/lainnya.
“Anak merupakan generasi penerus bangsa yang berhak untuk hidup, tumbuh kembang, serta harus dijamin pemenuhan hak dan perlindungannya serta pendidikannya, “ucapnya
Lanjut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menetapkan bahwa peringatan Hari Anak Nasional 2024 merupakan bentuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa.
Peringatan Hari Anak Nasional 2024 hendaknya menjadi momentum bagi semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, keluarga dan anak itu sendiri untuk sama-sama berbenah dalam rangka mewujudkan Indonesia Layak Anak 2030 dan Indonesia Emas 2045, ujar Mbah Semar.
Pewarta: Ganda






