Grobogan/Suaraindonesia.online. Dandim 0717/Grobogan Letkol Arh Muda Setyawan, S.I.P., didampingi Muspika Kecamatan Gubug dan Pasi Intel terjun langsung tinjau sumur gas RBG-3B pasca pembakaran gas alam jenis kondensat oleh PT. TIS Petroleum yang bikin panik warga di Desa Pranten, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Selasa (14/2/2023).
Kedatangan Dandim tersebut untuk memastikan pekerjaan uji gas PT. TIS Petroleum aman dan lancar. Mengingat, pada waktu proses pembakaran sampah gas (Gas Alam Buangan Jenis Kondensat) menimbulkan keresahan bagi warga sekitar, lantaran munculnya asap hitam tebal yang membumbung tinggi dari lokasi pengeboran gas.
“Hari ini saya bersama Muspika Kecamatan Gubug berkunjung di PT. TIS Petroleum untuk mengecek kejadian yang terjadi kemarin. Itu bukan bencana, juga bukan kerusakan. Tapi itu murni gas buangan yang harus dibakar. Supaya aman memang harus dibakar”, ucap Dandim.
Dandim menambahkan, pihaknya akan selalu memantau kegiatan di sumur RBG-3B di Desa Pranten, mengingat sumur tersebut merupakan proyek vital nasional.
“Kita akan memantau kegiatan di sumur ini, dan mengawal pelaksanaan proyek ini sampai produksi”, tambahnya.
Lebih lanjut, Dandim menghimbau kepada masyarakat agar tidak panik terhadap kejadian seperti yang sempat viral tersebut. Dan berharap masyarakat sekitar sini tidak panik, sebab pengeboran gas memang seperti ini dan sudah sesuai SOP pengerjaannya, pungkas Dandim.
Sebelumnya viral kepulan asap hitam yang membumbung tinggi di langit Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Ternyata berasal dari Pembakaran di pengeboran gas RBG-3B di Desa Pranten, Gubug. Zat yang dibakar yakni gas alam jenis kondensat sebanyak 10 ribu liter. Pembakaran gas tersebut sesuai dengan aturan Pemerintah. Yakni gas yang dihasilkan dari pengujian sumur (Well Test) harus dimusnahkan dengan cara dibakar.
( Hendri A.H./Suaraindonesia.online )
