Kadis Sosial Langkat Tegaskan Isu ‘Oknum Dinsos Minta Drop Bantuan’ Tidak Benar

Langkat. Suaraindonesia.online- Bermula beredar Video pemilik akun Instagram @diianpermataa, mengungkapkan rasa kecewa mendalam melalui fitur story-nya. Dian, yang tengah membuka donasi untuk korban banjir di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Namun, menurut Dian, timnya mendapat telepon dari seseorang yang mengaku sebagai oknum Dinas Sosial (Dinsos) Langkat. Orang tersebut meminta agar seluruh bantuan yang telah dikumpulkan Dian diserahkan ke kantor Dinsos, dan nantinya pihak dinas yang akan membagikannya. Dian menduga permintaan itu muncul agar pihak dinas dapat mengklaim bantuan tersebut sebagai penyaluran mereka.

Bacaan Lainnya

“Halo teman-teman, aku mau cerita. Barusan tim aku ditelepon. Aku kan memang mencantumkan nomor tim untuk mendata daerah yang belum terjangkau. Insya Allah kami akan datang satu per satu. Tapi tiba-tiba ada orang Dinsos Langkat yang hubungi tim aku. Katanya, ‘Mbak, seluruh bantuannya drop saja ke kantor kami, biar kami yang bagikan,’” ujar Dian dalam video

“Ya Allah… Kalian saja tidak pernah bantu warga di sini, termasuk tetangga aku. Kok malah mau klaim bantuan. Astagfirullah,” tuturnya dengan nada emosional dalam Video.

Karena Persoalan itu, Pemkab Langkat melaui Kadis Sosial Taufik Rieza menegaskan bahwa informasi mengenai adanya oknum Dinas Sosial yang meminta warga untuk ‘mengedrop bantuan’ ke Dinsos seperti yang beredar di media sosial dan pemberitaan daring, ternyata tidak benar dan tidak pernah terjadi. Ujarnya Kepada Wartawan. Jumat (5/12/2025).

Klarifikasi ini disampaikan sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk menjaga transparansi dan memastikan seluruh masyarakat mendapatkan informasi yang akurat selama proses penanganan bencana, dan tidak termakan hoax.

Hal ini disampaikan Kadis Sosial Taufik Rieza yang dengan tegas membantah keras hal tersebut. “Tidak ada mekanisme klaim bantuan dan tuduhan itu tidak berdasar. Ini sudah pencemaran nama baik institusi,” tegas Taufik

Taufik Rieza menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan ‘crosscheck’ kepada seluruh pegawai Dinas Sosial. Dan tudingan adanya oknum yang meminta agar bantuan yang disebut-sebut akan dibagikan oleh tim perempuan berjilbab itu untuk didrop ke Dinas Sosial saja agar disalurkan, merupakan informasi keliru yang tidak memiliki dasar.

“Seluruh proses penyaluran bantuan dilakukan melalui posko resmi, berdasarkan data lapangan dari kecamatan, desa, dan relawan. Tidak ada mekanisme titip nama, klaim, ataupun permintaan daftar penerima secara informal. Itu tidak benar dan tidak pernah menjadi prosedur kami,” tegas Taufik Rieza.

Konfirmasi Langsung
Taufik Rieza juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah menghubungi langsung pihak yang membuat konten viral tersebut, yakni seorang relawan berinisial R, untuk meminta klarifikasi dan menanyakan siapa nama oknum Dinsos yang disebutnya melakukan tindakan itu.

“Yang bersangkutan saya hubungi secara baik-baik. Saya tanya langsung ‘siapa petugas kami yang Anda maksud?’ Namun sampai sekarang belum ada jawaban sama sekali dari yang bersangkutan,” jelas Taufik.

Ia menegaskan bahwa ketidakmampuan pelaku pembuat konten viral itu untuk menyebutkan nama, jabatan, atau bukti pendukung, memperkuat bahwa tuduhan tersebut tidak dapat dipertanggung jawabkan.

“Jika memang ada oknum, tentu mudah disebutkan siapa orangnya, nomor HP-nya. Namun sampai sekarang tidak ada nama atau data lain yang disampaikan. Sehingga tuduhan itu semakin tidak berdasar,” tambahnya.

Kesigapan Dinsos
Untuk diketahui, sejak banjir melanda di Kabupaten Langkat, Dinas Sosial bergerak cepat dan fokus menjalankan tugas kemanusiaan. Upaya yang telah dilakukan meliputi:
– Pendirian dapur umum induk di Kantor Dinsos serta dapur umum lapangan di beberapa kecamatan, memproduksi ribuan porsi makanan setiap hari bagi pengungsi.
– Distribusi logistik secara merata ke desa-desa terdampak berupa sembako, matras, selimut, pakaian, kebutuhan bayi, air bersih, dan logistik penting lainnya.
– Koordinasi intensif dengan BPBD, BNPB, Kemensos RI, TNI/Polri, perangkat kecamatan, serta relawan kemanusiaan untuk mempercepat jangkauan distribusi.
– Pendataan terpadu melalui aparatur desa, Tagana, dan relawan untuk menjamin tidak ada warga terdampak yang terlewat.

Taufik Rieza menegaskan bahwa seluruh aparatur Dinsos bekerja tanpa henti dan mengenyampingkan rasa lelah, demi memastikan warga terdampak mendapatkan haknya secara merata, cepat, dan tepat sasaran.

Pewarta: Robby

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *