Redaksi: SI
Wamena – Akses jalan darat Trans Wamena-Tolikara mengalami kemajuan signifikan, terutama pada paruh pertama tahun 2025. LSM dan berbagai pihak mengapresiasi upaya pemerintah dalam mengatasi hambatan dan meningkatkan fungsionalitas jalan ini, yang sangat krusial bagi masyarakat di Papua Pegunungan.
Ruas Jalan Trans Wamena-Tolikara, yang merupakan bagian vital dari jaringan Trans Papua di wilayah Pegunungan Tengah, terus berfungsi sebagai jalur utama pengiriman logistik dan konektivitas antarkabupaten.
Meskipun memiliki peran penting dalam menekan disparitas harga kebutuhan pokok, operasional jalur ini masih dihadapkan pada tantangan keamanan dan kondisi fisik jalan.
Jalan darat yang menghubungkan Wamena (Kabupaten Jayawijaya) dengan Karubaga (Ibu Kota Kabupaten Tolikara) ini menjadi urat nadi distribusi barang, terutama sejak terbukanya Jalan Trans Papua secara umum.
Beroperasinya jalur darat ini terbukti menurunkan biaya angkut secara signifikan dibandingkan transportasi udara, yang pada akhirnya diharapkan dapat menstabilkan harga barang di Tolikara dan sekitarnya.
Ketua LSM WGAB (Wadah Generasi Anak Bangsa) Papua Yerry Basri Mak S,H,M,H kepada Wartawan menjelaskan Beberapa waktu terakhir, dilaporkan bahwa upaya perbaikan dan peningkatan kualitas jalan terus dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN). Fokus perbaikan meliputi pengaspalan pada segmen yang masih berupa jalan tanah dan kerikil untuk memperlancar arus lalu lintas, terutama kendaraan logistik.
Proyek-proyek rekonstruksi, seperti ruas Karubaga-Ilu-Mulia, juga menjadi bagian dari upaya menyeluruh untuk memperkuat jalur logistik dari Wamena menuju Puncak Jaya dan Tolikara.
Tantangan Pemalangan dan Keamanan
Meskipun progres pembangunan terus berjalan, kata yerry akses jalan Trans Wamena-Tolikara seringkali terhambat oleh isu non-teknis, terutama aksi pemalangan jalan oleh sekelompok warga. Pemalangan ini biasanya dipicu oleh tuntutan adat, ganti rugi, atau masalah keamanan yang melibatkan masyarakat lokal.
Kepolisian Resor (Polres) Tolikara dan Jayawijaya, dibantu unsur TNI dan Pemerintah Daerah, secara rutin melakukan koordinasi dan negosiasi untuk membuka kembali akses jalan yang dipalang. Langkah-langkah cepat dan tegas seringkali harus diambil untuk memastikan kelancaran distribusi logistik dan aktivitas masyarakat tidak lumpuh total. Kata Yerry
Harapan Peningkatan Infrastruktur Pemerintah Provinsi Papua
Pegunungan menaruh harapan besar pada penyelesaian pembangunan infrastruktur jalan di seluruh wilayahnya. Dengan terbukanya akses darat yang mulus dan aman, diharapkan terjadi pergerakan ekonomi yang lebih masif, memungkinkan hasil bumi lokal diangkut ke pasar dengan biaya yang lebih murah, serta mengakhiri isolasi wilayah yang selama ini dialami.
Peningkatan keamanan dan kesadaran bersama akan pentingnya akses jalan yang berkelanjutan menjadi kunci untuk memaksimalkan manfaat dari investasi infrastruktur Trans Papua di masa depan.tutup Yerry (Mabel Paulus)






