Redaksi : Rahman.Permata
Manokwari – Warga di sekitar Kantor Bandara Rendani memalang Jl. Trikora Rendani Manokwari Aksi ini merupakan buntut kecelakaan yang menyebabkan 1 korban tewas pada Jumat 23 Juni 2023
Diketahui akibat pemalangan yang dilakukan oleh warga Rendani dikarenakan salah seorang sopir yang pekerja proyek jembatan Rendani menabrak empat kios penjual Pinang dan mengakibatkan satu orang perempuan yang sedang menjual Pinang meninggal dunia.
Kejadian tersebut membuat Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari angkat bicara karena merasa terganggu.
Saya juga selaku salah satu calon penumpang pesawat Lion air tujuan Jayapura pagi tadi Saya menuju bandara menggunakan angkutan ojek sekitar pukul 07:20 wit. Karena menurut rencana saya akan check in sekitar jam 07:30 wit. Ketika saya dengan angkutan ojek melewati jembatan kali Rendani, saya melihat banyak antrean kendaraan roda empat dengan arah ke jurusan Bandar Udara (Bandara) Rendani. Karena pejasa ojek yang mengantar saya bisa melalui antrean tersebut sekitar 100 meter dan kami lihat di depan rumah Kepala Otoritas Bandara Rendani ada sekelompok orang membakar ban bekas dan memalang jalan serta ada sebuah mobil pick up diparkir memalang jalan raya Bandara tersebut, “kata Yan Christian Warinussy dan juga sebagai pengacara dan aktivis hak asasi manusia Indonesia.
Menurutnya, pihak pemerintah Kabupaten Manokwari ataupun anggota DPRD Kabupaten Manokwari sangat lamban dalam menyikapi peristiwa tersebut. Bahkan aparat keamanan juga sangat lambat.
“Keadaan makin macet dan saya berhenti sejenak dan milihat ada hakim Tipikor Pengadilan Negeri Manokwari dan juga mantan anggota DPR Papua Barat yang juga hendak berangkat ke luar Manokwari merasa terganggu karena takutnya ketinggalan pesawat namun pemerintah dan APH sangat lamban menangani aksi pemalangan jalan, “ujarnya
Lanjut dia mengatakan, terlihat beberapa petugas ticketing maskapai penerbangan mengambil gambar. Nampak hanya ada sekitar 3 (tiga) orang petugas keamanan dari TNI yang berada tepat di dekat para demonstran yang sedang terus membakar ban bekas tersebut.
“Hampir 2 (dua) jam kemudian baru terlihat Kapolresta Manokwari Kombes Pol.RB.Simangunsong ditemani Kasat Reskrim AKP Nirwan Fakaubun terlihat berjalan menuju para Pemalang jalan tersebut. Entah apa yang dibahas, saya tidak mengetahui karena jarak saya berdiri sekitar 200 meter dari massa Pemalang jalan tersebut. Saya melihat reaksi pihak kontraktor yang diduga salah satu sopirnya menjadi pelaku laka lantas semalam dan menimbulkan korban jiwa luka-luka bahkan mati, “terangnya.
Dia juga meminta agar pihak Pemerintah Manokwari dan juga Aparat Keamanan jangan lamban untuk mengatasi hal ini karena sudah menggangu ketertiban umum.
“Saya melihat pihak pemerintah Kabupaten Manokwari ataupun anggota DPRD Kabupaten Manokwari sangat lamban dalam menyikapi peristiwa tersebut. Bahkan aparat keamanan juga sangat lambat bereaksi mengamankan salah satu atau objek vital nasional yaitu Bandar Udara Rendani-Manokwari,
Diwaktu yang berbeda Kepala Bandara Rendani Manokwari Havandi Gusli ST:
Saat konfimasi lewat hanphone selulernya membenarkan kejadian itu dan dampak terjadi pemalangan pada saat itu penumpang tidak bisa masuk dan juga pesawat tidak bisa mendarat karena pesawat divert sehubungan angin kencang siang baru bisa masuk rendani
“Akibat pemalangan Dampaknya ke penumpang yang tidak masuk bandara ,namun saya sangat bersyukur pesawat tidak masuk karena angin hingga 17 knot pesawat tidak bisa turun dan aktifitas pesawat siang baru berangkat
Untuk masalah ini Saya tidak ikut karena bandara tidak terlibat dalam hal ini pungkasnya (Rhm)