Foto Bersama Kasatker PPK B.PJN Wilayah VII Nabire dan Kepala Perwakilan Media
Redaksi: Rahman.Permata
Nabire -Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, beberapa waktu lalu menegaskan bahwa membangun jalan di Papua adalah untuk membuka keterisolasian wilayah yang dampak langsungnya bisa dirasakan, antara lain memperlancar arus logistik dan menurunkan tingkat kemahalan barang baik di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Selain membangun Jalan Trans Papua, Kementerian PUPR juga membuka jalan baru di pantai utara Provinsi Papua yang menghubungkan Kabupaten Nabire ke Kabupaten Waropen, yakni ruas jalan nasional mulai dari Batas Kota Nabire – Kimibay – Legari (47,66 km) dan ruas jalan strategis nasional Legari – Botawa (Kab. Waropen) – Gesa (Kab. Membramo) sepanjang 411,94 Km.
Hal itu dilakukan untuk mendukung dan meningkatkan aksesibilitas serta konektivitas sejumlah jalan dan jembatan.
Kemantapan dan kemulusan jalan sangat didambakan oleh para pengguna Jalan Terlebih untuk dilalui hal ini di buktikan oleh Kasatker PJN Wilayah VII Eko Widirianto ST, M.sc Propinsi Papua Tengah Kabupaten Nabire
Pembangunan Jalan Nasional yang sudah rampung pada bulan desember 2022 di wiliyah Lagari dengan Nilai kontrak Rp. 15.716.414.000,- dan panjang ruas yang diaspal 3 km dengan ketebalan Aspal sesuai Spesifikasi Teknis terpantau oleh awak media yang sungguh sangat efektif sehingga perlu diapresiasi kinerja Kasatker PJN Wilayah VII melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Markus Rimba, ST., MT
Kepada media ini di ruang kerjanya Kasatker mengatakan bahwa, pekerjan ruas jalan Lagari sudah selesai namun ada sedikit gangguan non teknis di bahu jalan karena faktor hujan sehingga luapan sungai legari melimpah di bahu kiri jalan dan mengakibatkan timbunan pilihan sedikit tergerus dan perlu di perbaiki karena masih dalam masa pemeliharaan karena ada anggaran pada jaminan pemeliharaan jalan tersebut.
“Itu kalau luapan banjir sungai legari air pun masih melintas tapi tidak sampai melintas badan jalan, kalau dulu kan sempat melintas sebelum pembangunan jalan, “kata Eko
Menurut Eko air tetap masuk karena mungkin tidak mampu menampung luapan air karena bagian sisi jalan itu rendah
“Air tetap masuk karena bagian sisi jalan itu kan rendah mungkin yang tergerus ini akibat dari luapan air banjir tapi ini kan masih dalam masa pemeliharaan dan itu masih kewenangan kami untuk memperbaiki bahu jalan di titik-titik yang tergerus, ya kami juga terima kasih kalau ada koreksi seperti itu tapi itu bukan berarti ditinggalkan, karena masa pemeliharaan itu kan masih satu tahun ( 360 hari ), “ujar Eko
Eko juga menambahkan bahwa PPK juga sudah turun langsung dan melihat kondisi bahu jalan tersebut untuk memastikan bahwa baik baik saja
“Tadi kebetulan juga PPK nya langsung ke sana untuk melihat kondisi, dan terima makasih ada masukan koreksi, itu kami akan tindak lanjuti, mungkin dari level – level di sekitar jalan dengan air luapan itu kan tidak berimbang bahkan kemarin itu waktu banjir yang bulan September itu lebih parah lagi. bahkan jalan pun tenggelam tapi sekarang airnya sudah tidak tergenang lagi di badan jalan, “Pungkas Eko (Red)